Skip to main content
×

GE.com has been updated to serve our three go-forward companies.

Please visit these standalone sites for more information

GE Aerospace | GE Vernova | GE HealthCare 

header-image

Tidak Semua Payudara Sama

October 01, 2014
Ani Rahardjo, Marketing Leader for GE Healthcare
Untuk lebih dari 40% wanita secara global, potensi adanya jaringan payudara yang padat dapat menyebabkan tantangan, tidak hanya mengidentifikasi adanya tumor, namun juga meningkatkan resiko kanker payudara pada wanita. Kepadatan jaringan payudara ditentukan oleh banyak faktor, termasuk hormon, usia and etnis – wanita Asia memiliki tipe payudara yang lebih padat* – dan karena fakta ini, sangatlah penting bagi wanita Indonesia untuk sadar akan resiko menebalnya jaringan payudara dan mengetahui pertanyaan yang tepat untuk ditanyakan kepada dokter.

Jaringan payudara terdiri dari lemak dan jaringan fibroglandular. Jika lebih dari 50% payudara Anda terdiri dari jaringan fibroglandular, maka payudara Anda dapat diklasifikasikan sebagai “padat”. Satu penetilian dalam New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa sensitivitas mamografi pada wanita dengan payudara yang padat berkurang dari 36 menjadi 38 persen, dimana ketebalan payudara tersebut menutupi keberadaan tumor**. Selain itu, wanita dengan jaringan payudara yang padat beresiko 4-6 kali lebih besar akan berkembangnya kanker payudara ketimbang wanita dengan ketebalan jaringan payudara minimal atau tidak sama sekali. ***

Payudara terbentuk dari lemak dan jaringan payudara. Beberapa wanita memiliki lebih banyak lemak daripada jaringan payudara, dan yang lainnya memiliki lebih banyak jaringan payudara daripada lemak. Saat jaringan payudara lebih banyak daripada lemak, mamogramnya akan terlihat putih dan masuk dalam klasifikasi padat. Karena benjolan di payudara juga berwarna putih dalam mammogram, maka benjolan tersebut mungkin akan tertutup oleh jaringan payudara yang padat. Anda mungkin pernah mendengar pernyataan bahwa mencari kanker didalam jaringan payudara yang padat sama seperti mencari bola salju dalam badai salju. Ini adalah cara deskriptif untuk menjelaskan mengapa tebalnya jaringan payudara dapat berpotensi menutupi kanker payudara. Dalam x-ray mammogram, jaringan payudara yang tebal dan kanker payudara, keduanya terlihat berwarna putih. Untuk itu, dengan mammografi, kanker dapat dengan mudah tersembunyi dibelakang jaringan payudara yang padat karena keduanya terlihat berwarna putih. Sebaliknya, dalam jaringan lemak, yang berwarna abu-abu, massa yang berwarna putih (kanker) dapat dengan mudah teridentifikasi.

Ketebalan payudara tidak dapat ditentukan dengan meraba atau dengan melihat bentuknya – ini hanya dapat ditentukan dengan mengevaluasi mammogram. Radiolog dapat menilai kepadatan jaringan payudara dengan interpretasi mammografi. Karena mammografi memiliki keterbatasan tampilan pada wanita yang mempunyai jaringan payudara yang padat, melihat ketebalan jaringan payudara dengan ultrasound, selain mamografi, dapat meningkatkan kemungkinan terdeteksinya kanker.

Secara umum, memang benar bahwa wanita yang lebih muda biasanya memiliiki jaringan payudara yang lebih padat dan kebanyakan wanita, seiring dengan bertambahnya umur, kelenjar jaringan payudaranya akan tergantikan dengan lemak. Walau begitu, 74% wanita pada umur 40-an, 57% wanita pada umur 50-an, 44% wanita pada umur 60-an, dan 36% wanita pada umur 70-an memiliki jaringan payudara yang padat**** .

Kepadatan jaringan payudara hanyalah atribut fisik seperti bagian tubuh lainnya. Ini bukanlah sesuatu yang dapat Anda ubah atau perbaiki. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menjadi proaktif, perhatikan kesehatan payudara Anda dan pahami faktor resikonya.

Disponsori oleh GE Indonesia berdasarkan kontribusi dari GE Healthcare

* The Application of Breast MRI on Asian Women (Dense Breast Pattern), Ting Kai Leung, Taipei Medical University & Hospital, Taipei, Taiwan

** Mandelson et al. Breast density as a predictor of mammographic detection: comparison of interval- and screen-detected cancers. J Natl Cancer Inst 2000; 92: 1081–1087

*** Boyd NF et al. Mammographic Density and the Risk and Detection of Breast Cancer. NEJM 2007; 356: 227-36

**** Checka CM, Chun JE, Schnabel FR, Lee J, Toth H. The relationship of mammographic density and age: implications for breast cancer screening. AJR Am J Roentgenol. 2012 Mar; 198 (3): W292-5.