Menurut Cecilia Adinoto dari GE Indonesia, selain leading by example, leadership mantra yang juga ampuh baginya adalah semboyan terkenal dari Ki Hajar Dewantara, pelopor pendidikan Indonesia: Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan ini jika dimaknakan dalam konteks modern adalah: seorang pemimpin harus mampu menjadi role model bagi anggota timnya, harus bisa bekerjasama sama rata sama rasa sebagai team player, serta harus bisa menjadi motivator yang mendorong anggota tim yang lain agar selalu maju.
Dari kedua mantra di atas, Cecilia mengembangkan sendiri 3 kualitas yang menurutnya wajib dimiliki oleh setiap pemimpin jika ia ingin menjadi seorang true leader. Ketiga kualitas itu adalah:
1. Mampu Membaca Situasi

Seorang true leader harus bisa mengidentifikasi kesempatan yang ada, dan tantangan yang mungkin menghalanginya. Kemudian, ia harus mampu me-rewrite hasil pembacaannya itu menjadi sebuah strategi yang sesuai dengan konteks yang ada.
2. Tidak boleh takut menunjukkan kelebihan dan kekurangan

Call a spade, a spade. Seorang pemimpin juga manusia, pasti punya kelebihan dan kekurangan. Menunjukkan kelebihan akan memberi inspirasi, sebaliknya menunjukkan kekurangan juga bisa menjadi nilai plus bagi seorang pemimpin, apalagi dalam konteks lokal budaya Indonesia yang mementingkan kerendahhatian.
3. Punya Kesadaran Diri Untuk Memperbaiki Kesalahan

DIY attitude juga efektif untuk membantu anda memimpin. Jangan perbaiki barang yang tak rusak, kata pepatah. Tapi jika memang ada yang rusak, segera sinsingkan lengan baju!
GE Growth Values
Di GE sendiri, setiap orang mendapat dukungan untuk menjadi seorang pemimpin, tanpa dibatasi oleh role, level, atau fungsi kerja mereka. Dukungan ini diejawantahkan dalam bentuk GE Growth Values, yang bisa diterapkan oleh setiap karyawan GE. GE Growth Values terdiri dari External Focus, Clear Thinker, Imagination and Courage, Inclusiveness, dan Expertise.

Learning Month untuk pemimpin masa depan
Tahun lalu, GE Indonesia menyelenggarakan GE Learning Week, yang memberi kesampatan bagi seluruh karyawan GE untuk belajar tentang leadership dan professional development. Tahun ini, Learning Week diperbesar scope-nya menjadi menjadi GE Learning Month yang berskala ASEAN.
Selama Learning Month, seluruh karyawan GE di ASEAN dapat kesempatan belajar tentang leadership, self-development, dan hal lain yang mampu meningkatkan kualitas mereka di kelas-kelas yang sudah disediakan.
Selain kelas di kantor GE, mereka juga diajak keluar kantor. Contohnya, berkunjung ke Garuda Indonesia Learning Center beberapa waktu lalu. Karyawan dan mahasiswa magang dari GE di kesempatan ini belajar langsung mengenai manajemen penerbangan: mulai dari sistem SDM, keuangan, pelatihan pramugari, sampai proses evakuasi jika terjadi bencana.
Mirvan Multazam Mirza, mahasiswa magang dari University of Nottingham, mengatakan ia banyak sekali mendapat pengalaman kerja langsung selama magang di GE, terutama saat program Learning Month ini berlangsung. “Saya belajar banyak tentang team work, leadership skills, communication skills, dan yang paling penting, passion,” ungkap mahasiswa jurusan Teknik Mesin ini.


Mau jadi pemimpin? Start early!
Program seperti Learning Month adalah bentuk nyata satu lagi cara GE menempa pemimpin masa depan: early identification. Mahasiswa yang mengikuti internship program di GE memang “bibit-bibit unggul” yang dengan sengaja diundang. Jika berprestasi, mereka akan direkomendasikan untuk ikut management training program, satu anak tangga lagi menuju kepemimpinan.
Anak tangga yang teratas? Semoga bisa menjadi leaders dengan semua kualitas yang dimiliki Jack Welch, CEO GE termuda sepanjang masa!