Komitmen dalam membangun infrastruktur energi Indonesia bukan sekedar tantangan biasa, melainkan sebuah kesempatan besar untuk membangun perubahaan yang efisien dan riil. Menurut Power Generation Country Leader for GE Power and Water Indonesia, George Djohan, “Setiap proyek memiliki tantangannya sendiri. Namun, yang terpenting adalah bagaimana listrik yang dihasilkan dari proyek-proyek tersebut memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat.”
Dengan kekayaan alam yang berlimpah, sekaligus menduduki peringkat ke-10 negara produsen gas alam terbesar di dunia, Indonesia adalah tempat yang tepat untuk melakukan perubahan bermakna. Sepenting-pentingnya akses terhadap sumber daya alam, kemauan dan dedikasi untuk perubahan adalah kunci utama dalam merealisasikannya. Armada turbin gas GE jika diakumulasikan sudah memiliki 260 jam operasional. Dengan ini kami bangga menghadirkan solusi yang paling efisien, andal dan fleksibel yang mampu membuat perubahan tersebut menjadi kenyataan.
TM2500+ - Pembangkit Listrik Beroda yang Fleksibel.

“Indonesia sedang bertransformasi menjadi sebuah negara industrial, di mana jumlah tenaga listrik yang besar sangat dibutuhkan. Sebagai sebuah negara kepulauan, Indonesia membutuhkan teknologi pembangkit listrik yang beragam, dirancang sedemikian rupa mengikuti kebutuhan masing-masing daerah maupun wilayah,” kata George Djohan dari GE Power and Water, Indonesia.
Proyek infrastruktur berskala besar untuk pembangkit listrik terpusat bukanlah solusi satu-satunya, melainkan sebagian dari pendekatan dinamis dalam memproduksi listrik. Jika fleksibilitas adalah kunci utama, maka ‘pembangkit listrik beroda’ GE TM2500+ menghadirkan solusi yang efisien dan dapat disebar dengan cepat.
TM2500+ memproduksi hingga 31 MW listrik pada aplikasi 50Hz dan 60 Hz dan mampu beroperasi menggunakan bahan bakar ganda. Teknologi tersebut mengadopsi keunggulan teknologi pendahulunya, yaitu turbin gas aeroderivative LM2500, yang menghadirkan solusi efisien, didukung oleh 69 jam beroperasi. Setiap unit dapat dipasang dan disebar dengan cepat, dan mampu menghasilkan tenaga listrik penuh dalam kurun waktu 10 menit setelah mesin dinyalakan. Teknologi tersebut dapat dengan mudah direlokasikan ke berbagai lokasi-lokasi terpencil dalam hitungan hari, sehingga hanya dibutuhkan waktu setidaknya 6 bulan untuk menyebarkannya. TM2500+ menghadirkan solusi distributed power yang dapat berpindah-pindah dan cocok untuk dioperasikan di Indonesia.
Ada beragam alternatif untuk TM2500+. Baik diesel maupun gas reciprocating unit sering digunakan pada pengaplikasian yang diungguli TM2500+. Namun, dibutuhkan setidaknya 100 reciprocating unit untuk memproduksi jumlah daya listrik yang sama dengan 4 unit TM2500+, dan setidaknya tiga kali lipat lebih lama waktu penyebaran dibandingkan TM2500+.
TM2500+ juga lebih hemat. Mengasumsikan jika suatu daerah memiliki kondisi temperatur 33 °C, 85%RH, pada permukaan laut, dengan 85% CF, biaya bahan bakar mencapai $13 untuk gas dan $1 untuk diesel dan standar efisiensi reciprocating unit adalah 45% untuk diesel dan 44.2% untuk gas. Jika menggunakan TM2500+, kita dapat menghasilkan 100MW dalam 20 tahun sembari menghemat $1 miliar. Ini adalah angka yang fantastis untuk sebuah unit yang andal, dapat disebar dengan cepat dan mampu menghadirkan grid permanen untuk perekonomian yang bertumbuh pesat.
Turbin gas 9HA – Efisiensi untuk Indonesia.

Jika efisiensi adalah kunci, maka solusi komprehensif yang dihadirkan turbin gas 9HA adalah jawabannya. Efisiensi 9HA milik GE, turbin gas kelas berat yang merupakan pemimpin di industri teknologi H-class, menghadirkan 61% combined-cycle efficiency yang tak tertandingi. Dengan 9HA.01 berkapasitas 397 MW dan 9HA.02 berkapasitas 510 MW, seri 9HA menghadirkan jangkauan tenaga listrik yang luas, sekaligus kemampuan untuk mengkonversi bahan bakar menjadi listrik dengan hemat biaya.
Turbin gas 9HA tidak hanya memberikan solusi efisien, tapi juga memberikan fleksibilitas dalam hal operasional. Turbin tersebut mampu beroperasi secara penuh sejak mesin dinyalakan – hanya dalam waktu 10 menit, dengan kapasitas 70MW/ menit sesuai dengan pedoman emisi yang ada. 9HA tidak hanya membantu membuat perubahan besar dalam kebutuhan energi, tetapi juga menjaga standar efisiensi selama proses tersebut berjalan.
Di samping menjadi yang terhebat dalam efisiensi, 9HA adalah salah satu turbin H-class yang paling tidak rumit, dengan tidak mengikuti sistem pendingin terpisah seperti model-model pendahulunya. Sistem yang modular memberikan kemudahan dalam instalasi, dengan penghematan biaya perawatan yang disebabkan oleh teknologi quick removal turbine roof, field replacable blades dan 100% borescope inspection coverageuntuk setiap bilah. Dengan 9HA, GE menghadirkan efisiensi untuk hari ini dan masa depan.
Seri 9E – Jagoan Handal GE.
Dalam memenuhi kebutuhan industri dan kebutuhan negara yang berkembang pesat, keandalan suplai listrik adalah hal yang sangat penting. Dengan teknologi mutakhir milik GE, kami tidak hanya menghadirkan turbin yang fleksibel dan efisien, tapi kemampuan untuk memperbaiki efisiensi dalam unit operasional.
Seri 9E adalah jagoan andal dari deretan armada turbin gas GE, dengan waktu beroperasi lebih dari 30 juta jam hingga saat ini. Teknologinya yang handal mampu menghasilkan 132 MW listrik dalam proses putaran yang sederhana dengan 99% nilai keandalan dan memiliki 52% combined cycle efficiency dalam 2x1 konfigurasi 9E.
Solusi kelistrikan yang berkesinambungan harus mampu beradaptasi. Seri 9E mampu menggunakan 52 jenis bahan bakar, dari mulai minyak mentah hingga gas alam. Kini teknologi GE kian unggul dengan penyempurnaan GE Advanced Gas Path (AGP). AGP meningkatkan output, meningkatkan penyempurnaan heat rate, exhaust energy yang lebih tinggi dan meningkatkan daya tahan komponen-komponen suku cadang sembari mengurangi jumlah biaya bahan bakar secara signifikan. Mengaplikasikan penyempurnaan teknologi tersebut kepada 9E 3-series yang dikirim selama 2003-2007 akan meningkatkan output 4.2%, mengurangi heat rate2.5% dan meningkatkan exhaust energy hingga 0.3%.
Kendati situasi ekonomi di Eropa sedang tidak stabil, solusi AGP yang digunakan pada fasilitas EDF Gent Ringvaart facility di Belgia membantu menjaga kestabilan ekonomi pembangkit listrik tersebut. Dengan menghasilkan load efficiency yang lebih tinggi sekaligus memperpanjang interval perawatan mesin, efisiensi ekonomi pembangkit listrik dapat ditingkatkan sehingga kelangsungan pembangkit listrik tersebut lebih terjamin. Ini adalah solusi yang dapat memastikan perekonomian tumbuh pesat, sekaligus mampu beradaptasi dengan kebutuhan suplai listrik yang terus berubah.
Melistriki Indonesia dengan GE.

“Indonesia harus memiliki cetak biru energi yang jelas dan komprehensif… partisipasi sektor swasta harus dimotori oleh dukungan pemerintah dalam bentuk regulasi yang jelas dan debirokratisasi,” ujar George Djohan. Ia melanjutkan “GE memiliki portfolio produk teknologi pembangkit listrik yang lengkap. Hal ini membantu GE melayani kebutuhan customer secara keseluruhan.”
Di negara seperti Indonesia, kebutuhan tersebut amatlah besar. Negara ini memiliki perekonomian terbesar di ASEAN yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau. Namun, Indonesia dapat meraup keuntungan besar melalui target pembangunan infrastruktur energi nasional yang ditetapkan. Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi pesat dalam beberapa tahun belakangan. Dengan armada turbin gas terbaik, GE siap menyediakan solusi energi yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.