Pembangkit listrik terapung bukanlah sesuatu yang anda lihat setiap hari. Kapal raksasa tersebut terlihat seperti pembangkit yang anda temui di darat lengkap dengan tumpukkan knalpot yang tinggi – hanya saja mereka terombang-ambing di lautan.
Mungkin terlihat aneh, tapi bagi mereka yang menumbuhkan perekonomian di seluruh dunia, kapal-kapal tersebut merupakan sebuah pemandangan sambutan. Pembangkit listrik terapung dapat berlabuh di pelabuhan, mengengkol turbin dan mulai secara cepat menghasilkan listrik bagi pelanggan di darat.
Banyak dari kapal-kapal ini dapat ditemukan di wilayah Afrika dan Asia, dimana listrik sering lebih langka dibanding tenaga kerja dan investasi serta listrik padam biasanya menghentikan pekerjaan. Tapi mereka pun dapat digunakan untuk membantu pasokkan listrik ke lebih dari 1juta orang yang tidak memilikinya.
“Kecepatan transmisi listrik yang dihasilkan telah menjadi penting seiring dengan tuntutan dunia akan energy meningkat setiap harinya.” Terang Osman M. Karadeniz, Kepala Karpoweship, salah satu dari operator kapal pembangkit tenaga listrik terbesar dunia.
Angka-angkanya pun kemudian menguatkan argument beliau. Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat memperkirakan bahwa pemakaian energi dunia akan meningkat sebanyak 48 persen di tahun 2040. Karpowership, afiliasi dari Karadeniz Energy Group Turki sedang membangun sejenis peralatan mobil dan besar yang mampu menemui tuntutan tersebut secara cepat. Perusahaan tersebut sedang berencana untuk menaikkan kapasitas terpasangnya hingga 2.5 gigawatts (GW), cukup untuk mengaliri hampir dari 17juta rumah.
Bagian penting dari rencana tersebut yaitu kelas Khan kapal pembangkit listrik milik perusaahn, kapanl terbesar yang pernah dibangun. Masing-masing kapal memiliki panjang seperti tiga lapangan bola. Mereka dapat menghasilkan 486 megawatt (MW), lebih banyak dari kapal pembangkit listrik sebelumnya.

Kredit Foto: gereports.com
Karpowership baru-baru ini bermitra dengan GE untuk memasok transformer bagi empat kapal kelas Khan yang baru. Transformer tersebut mengirim kekuatan yang kapal hasilkan melampaui kabel ke jaringan transmisi local, dan dari sana kekuatan itu pergi ke pengguna-pengguna akhir. GE merancang transformer secara spesifik dengan kapal pembangkit listrik dalam pikiran. Mereka memiliki lapisan yang melindungi terhadap garam dan kelembaban dan dapat bekerja pada temperature -20 hingga 50 derajat Celcius. Perangkat-perangkat, yang GE buat di Gebze, Turki, memiliki konektor mekanis yang diperkuat untuk perlindungan terhadap osilasi laut – sebuah fenomena cuaca yang merupakan hasil dari fluktuasi pada tekanan atmosfer di permukaan laut.
Kapal pembangkit listrik Karpowership hanya memerlukan kedalaman 5 meter (16 kaki) untuk beroperasi di pelabuhan, yang membuat mereka cocok untuk negara-negara multipulau seperti Indonesia dan Filipina yang memiliki garis pantai panjang. Kapal Karpowership 125 MW Zeynep Sultan, contohnya, saat ini berlabuh dan memasok listrik untuk Amurang, Indonesia, dan kapal-kapal serupa beroperasi di Afrika dan Timur Tengah.