Skip to main content
×

GE.com has been updated to serve our three go-forward companies.

Please visit these standalone sites for more information

GE Aerospace | GE Vernova | GE HealthCare 

header-image

Inovasi: Harapan Baru Indonesia (Bagian 1)

September 02, 2014
Indonesia kini masuk 10 besar negara yang perekonomiannya paling berpengaruh di Asia. Tentu hal ini punya pengaruh positif bagi bisnis yang sedang mulai berkembang di tanah air. Salah satu faktor yang membuat perekonomian Indonesia semakin berkembang adalah: inovasi.
Tahun ini untuk pertama kalinya Indonesia menjadi salah satu dari 26 negara yang disurvei dalam GE Innovation Barometer 2014. Survei global yang fokus kepada inovasi, negara, dan kebijakan publik ini dilakukan kepada 3209 eksekutif senior di 26 negara melalui wawancara telepon selama 35-45 menit. Bagaimanakah hasilnya di Indonesia?
76% dari para eksekutif senior Indonesia percaya bahwa negara ini bisa lebih maju berkat inovasi


Ternyata, 76% dari para eksekutif senior Indonesia percaya bahwa negara ini bisa lebih maju berkat inovasi. Menurut mereka, kondisi di Indonesia saat ini lebih baik dibanding 10 tahun yang lalu, mengikuti tren global. Mereka juga menganggap bahwa inovasi saat ini sudah menjadi “permainan global”, sebuah kolaborasi antara ide, Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), dan kreativitas.

image



Tren inovasi dipegang 4 hal: kolaborasi dengan UKM dan startup, konvergensi internet, big data, dan industrial internet. - Handry Satriago, CEO GE Indonesia


Dalam diskusi yang diadakan GE di Hotel Mulia Jakarta pada 22 Juli 2014 lalu, Handry Satriago, CEO GE Indonesia mengungkapkan bahwa tren inovasi sekarang dipegang oleh 4 hal: kolaborasi dengan UKM dan startup, konvergensi teknologi, big data, dan industrial internet. Bagaimana keempat hal ini mendorong inovasi di Indonesia? Simak penjelasannya dalam artikel ini dan artikel selanjutnya.

Kolaborasi UKM dan Startup

image

image
64% pebisnis melaporkan peningkatan pendapatan dan laba berkat kerjasama dengan UKM dan startup


Rene Suhardono, konsultan SDM dan penulis buku, mengatakan bahwa startup di Indonesia punya “suara” yang nyaring, padahal pemainnya masih sedikit. Menurut Rene, Indonesia perlu lebih banyak orang yang berani memulai startup. Startup dan UKM yang sekarang menjamur diharapkan berani bekerja sama dengan perusahaan besar dan multinasional dalam sebuah relasi simbiosis mutualisme.

GE sendiri berpendapat, startup dan UKM harus mempunyai mindset“Glocal”. Inovasi kini telah menjadi permainan global, tetapi agar bisa sukses dibutuhkan sentuhan lokal untuk memenuhi kebutuhan pasar yang spesifik. Sampai di sini pun, peran startup dan UKM sudah sangat penting untuk memajukan inovasi di Indonesia. Menurut GE Innovation Barometer 2014, 40% eksekutif Indonesia beranggapan startup dan UKM memiliki kontribusi paling besar untuk inovasi di Indonesia.
40% eksekutif Indonesia beranggapan startup dan UKM memiliki kontribusi paling besar untuk inovasi di Indonesia


Konvergensi Teknologi

image

Belum banyak yang pernah mendengar istilah konvergensi teknologi. Padahal, sekitar 32% responden GE Innovation Barometer mengatakan mereka paling tidak sudah melakukan persiapan ke arah sana. Konvergensi teknologi dianggap cukup membantu proses inovasi, sebab menggabungkan teknologi dengan hal-hal umum yang kita temukan sehari-hari ternyata sering dapat membuahkan inovasi baru. Satu bentuk nyata konvergensi teknologi yang sudah dipakai banyak orang saat ini adalah smartphone. Siapa sangka, sebuah telepon yang 10 tahun lalu fungsinya hanya buat menelepon dan ber-SMS kini bisa menjadi hub sosial media, sekaligus sasaran promosi dan iklan, selain memunculkan tren “selfie”?

Selanjutnya, bagaimana big data dan industrial internet memudahkan para inovator untuk merancang penemuan-penemuan baru? Simak di bagian 2 artikel ini.