News and insights from Indonesia
Minggu lalu, ketika Presiden Joe Biden berbicara di acara makan siang Federal-State Offshore Wind Partnership yang baru – yang dibentuk untuk mempercepat pertumbuhan industri tenaga angin lepas pantai di Amerika Serikat – dia menyoroti keberadaan Haliade-X, sebuah turbin bertenaga besar yang dikembangkan oleh GE Renewable Energy untuk mendukung pelanggannya di seluruh dunia.
“Perempuan memiliki tempat di semua pembuatan keputusan. Tidak boleh perempuan dikecualikan,” kutipan oleh Ruth Bader Ginsburg, seorang pendukung gigih hak-hak perempuan dan keadilan sosial. Ruth adalah perempuan kedua yang pernah ditugaskan di Mahkamah Agung, tempatnya berkarya selama 27 tahun, dari 1993 hingga wafatnya.
Kolaborasi dengan Restu Cahyanto, Country Sales Manager, Grid Automation Indonesia GE
Selama dua dasawarsa terakhir, Hari Kanker Sedunia, yang jatuh pada 4 Februari, telah menjadi hari penting bagi pasien dan dokter. Tahun ini, Union for International Cancer Control (UICC), yang mengatur inisiatif ini, akan meluncurkan kampanye baru selama tiga tahun yang bertujuan menyatukan orang, organisasi dan pemerintahan untuk menciptakan kesadaran dan membantu memperbaiki perawatan kanker.
Sesuai dengan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang membahas perubahan iklim (COP26) di Glasgow, para pemimpin dunia telah meningkatkan upaya untuk mengatasi emisi karbon dan beralih dari sistem energi yang selama ini tergantung pada bahan bakar fosil ke sejumlah alternatif berbasiskan energi terbarukan. Sebagai negara yang menargetkan bebas karbon pada 2060, Indonesia memahami bahwa transisi energi ini merupakan hal yang mendesak.
Ketika GE menerbitkan Laporan Keberlanjutan pada bulan Juni yang lalu, perusahaan ini berkomitmen untuk membuat operasinya netral karbon pada 2030, dan mengumumkan ambisinya untuk mencatat angka ‘nol neto’ dalam hal emisi karbon pada 2050, termasuk emisi dalam Lingkup 3 (Scope 3) yang berasal dari penggunaan produk yang dijual. Teknologi GE dan tradisi panjangnya dalam berinovasi telah membantu pelanggan untuk menemukan berbagai jalan baru dalam menghadapi sejumlah tantangan besar seperti transisi energi, yang bertujuan mengatasi perubahan iklim.
Enam tahun yang lalu, GE berjanji untuk berinvestasi lebih dari US$1 miliar demi mendukung sektor kelistrikan, minyak, gas dan perawatan kesehatan di Indonesia. Kemitraan itu menandakan GE sangat berkepentingan terhadap pertumbuhan bangsa ini, dan memiliki komitmen yang sangat besar.
Pada awal minggu ini, GE mengumumkan “saat penentuan” dalam sejarahnya, yakni rencana untuk membentuk tiga perusahaan publik global yang menjadi pemimpin di industri masing-masing dan fokus pada aviasi, perawatan kesehatan dan energi.
Hari Listrik Nasional memiliki akar yang cukup dalam, yakni pada tahun 1945, ketika Indonesia menyatakan kemerdekaannya dari Belanda. Sekitar dua bulan setelah Hari Kemerdekaan, Presiden Sukarno membentuk organisasi pertama pasca-kemerdekaan di Indonesia yang ditugaskan untuk mengelola penyediaan gas dan listrik di negara ini. Sepuluh tahun kemudian, tanggal tersebut dianggap begitu penting dalam sejarah bangsa ini sehingga dinyatakan sebagai Hari Listrik dan Gas Nasional melalui Keputusan Menteri.
Cheser Lang, editor di Syracuse News Standard, sedang duduk di kursi kerjanya sambil memikirkan tentang GE. Hatinya gelisah. Sebagai seorang editor untuk edisi mingguan di koran tersebut, tugas Lang adalah mencari berita terkait industri yang bagus. Hanya sedikit perusahaan pada saat itu – ketika dia menjadi editor di tahun 1917 – yang bobot dan daya tariknya sama seperti GE. Tapi di sinilah masalahnya.