Skip to main content
×

GE.com has been updated to serve our three go-forward companies.

Please visit these standalone sites for more information

GE Aerospace | GE Vernova | GE HealthCare 

header-image

Kolaborasi PLN dengan Akuo Energy dan Total Eren untuk Pengembangan EBT

January 03, 2018
Meski pengelolaan pembangkit listrik yang mengandalkan energi baru terbarukan (EBT) masih memiliki sejumlah tantangan di Indonesia – mulai dari isu kebijakan, intermittent​, sampai masalah harga–, dua perusahaan energi asal Perancis, Total Eren dan Akuo Energy, tetap menunjukkan komitmennya mengembangkan listrik EBT di Tanah Air, lewat kolaborasi keduanya dengan PT PLN (Perusahaan Listrik Negara).
Kerja sama itu tertuang dalam penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang berlangsung dalam acara One Planet Summit, di Paris, Perancis, pada 11 dan 12 Desember 2017. Untuk Akuo Energy, perjanjian itu menyangkut pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 50MW di Melaya, provinsi Bali.

Pengembangan itu pun merupakan yang pertama untuk PLN di Bali, dan membuka jalan buat pengembangan PLTS di Pulau Dewata, ke depannya. Penandatangan perjanjian tersebut juga dihadiri langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan.

PLTS Melaya sendiri terletak di Sanghyan, Bali, dan mencakup area seluas 55 hektar lahan pertanian; dan seperti proyek PLTS lain yang dikembangkan Akuo Energy, PLTS Melaya ini juga akan menerapkan konsep Agrinergie, yang mengkombinasikan pertanian organik, yang diatapnya dipasang fotovoltaik.

Terkait hal tersebut, Pemerintah Daerah setempat pun akan menjadikan PLTS yang baru akan beroperasi pada 2019 ini sebagai lokasi ekowisata, yang juga akan menambah keberagaman destinasi wisata di Bali. Sementara untuk teknologinya, PLTS ini akan didukung oleh GE.

Eric Scotto, CEO Akuo Energy menyatakan, “Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk pengembangan EBT. Pemerintahnya juga berambisi meningkatkan peranan green energy. Lalu, ribuan pulau di Indonesia –dengan keunikan dan keragaman lanskap– juga berpotensi menerapkan konsep Agrinergie. Dan kesepakatan dengan PLN ini jadi pembuka jalan, lewat pengembangan PLTS terbesar yang pernah dikembangkan di pulau Bali.”

Sementara Total Eren dan PACE Energy juga melakukan penandatanganan LoI dengan PLN untuk pengadaan listrik sebesar 70MW, yang diproduksi di Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tanah Laut, di Kecamatan Panyipatan, Kecamatan Tanah Laut, Kalimantan Selatan. PLTB itu sendiri merupakan proyek angin pertama yang ditandatangani di bawah Peraturan Kementerian Energi yang baru, yaitu Permen ESDM No. 50 Tahun 2017.

Pemilihan lokasi di Bumi Tuntung Pandang ini karena daerah di pulau Kalimantan itu memiliki potensi angin cukup besar, berdasarkan catatan data kecepatan dan intensitas angin yang dijaring selama 20 bulan oleh Total Eren, lewat anak perusahaannya PACE Energy. Sementara turbin angin pada PLTB ini akan didukung GE, karena terhitung mumpuni untuk bisa terkoneksi dengan baik pada grid.

Terkait hal itu, Fabienne Demil, Executive Vice President – Global Head of Business Development Total Eren, mengutarakan, “Pemerintah Indonesia sedang meningkatkan pengembangan EBT untuk mendukung pasokan listrik. Untuk itu, kami ingin turut berkiprah di lokasi yang memiliki sumber angin baik, agar pembangkitan ini bisa sukses. Kami pun bekerja sama dengan PLN dan GE sebagai penyedia teknologi andal.”