Skip to main content
×

GE.com has been updated to serve our three go-forward companies.

Please visit these standalone sites for more information

GE Aerospace | GE Vernova | GE HealthCare 

header-image

Cara Rumah Sakit Berusia 193 Tahun Menerapkan Sistem Ala Startup

February 09, 2018
Dokter Stephen Klasko adalah salah satu pembicara tersohor terkait reformasi dunia kesehatan, karena CEO Philadelphia Health yang juga penulis buku itu memang rajin mendorong perubahan pada sistem dan teknologi yang bisa meningkatkan efisiensi dan pelayanan di bidang medis.
Pada suatu hari, ia berujar, “Saat Thanksgiving, saya bisa berbelanja dari rumah, sembari mengenakan piyama. Tapi kalau saat itu saya sakit perut maka mesti menelepon kantor dokter, mendengarkan sampai 11 pilihan, dan mencoba membuat janji temu pada hari lain,” tandasnya.

Maka itu, ketika Klasko mengambil alih Jefferson Health –salah grup rumah sakit tertua dan paling bergengsi di Amerika Serikat– tiga tahun lalu, ia memusatkan perhatiannya untuk menerapkan sistem yang lebih efektif dan efisien. “Saya bilang ke staf, ‘Walaupun usia kita 193 tahun, tapi mari berpikir seperti startup?’,” ujar Klasko.

Ia lalu memulai dengan mengubah struktur pengelolaan rumah sakit. Sebagian besar rumah sakit menyalurkan pasien dengan kondisi paling serius ke lokasi sentral. Bergantung pada tempat tinggal pasien tersebut, yang artinya bisa memakan waktu perjalanan sampai hitungan jam, hanya untuk penanganan atau pengobatan selama beberapa menit.

Sementara Jefferson mulai memindahkan banyak layanannya ke lingkar masyarakat, berkolaborasi dengan Abington Health, dan dua sistem perawatan kesehatan lainnya, yang melayani bagian pedesaan Pennsylvania dan New Jersey.

Investasi juga dilakukan untuk telemedis, yang memungkinkan pasien bertemu dokter, mengajukan pertanyaan, dan mendapatkan langkah penanganan melalui telepon atau internet. Pada Maret, Jefferson –bekerja sama dengan Teledoc yang berbasis di Texas– meluncurkan sistem yang menurut Klasko adalah sistem telemedis spesialis terbesar di wilayah Timur Laut, Amerika Serikat.

Jefferson juga menerapkan model “kunjungan virtual”, sebuah program yang memungkinkan anggota keluarga atau perawat menghadiri kunjungan rumah sakit melalui medium video. Mereka bisa mendengarkan informasi dan langsung bertanya pada dokter, atau anggota tim perawatan lainnya.

Layanan baru membuat hidup lebih mudah buat pasien, tapi lebih rumit bagi Klasko dan timnya. Penggabungan itu telah membebani Jefferson dengan departemen dan fungsi yang tumpang tindih, dan inkonsistensi terkait cara rumah sakit beroperasi.
image

Klasko membutuhkan modal untuk tetap berdiri di atas pondasi keuangan yang kukuh, sembari terus melakukan modernisasi; dan hal itu menuntut biaya 1 miliar dolar AS, atau sekitar 20 persen dari anggarannya, sampai lima tahun ke depan.

Terkait hal itu, salah satu penasehat Klasko, Phil Green, menyarankan agar ia bicara dengan GE. Green juga merupakan penasihat Ashville, Mission Health yang berbasis di South Carolina, yang pada 2016 menandatangani kerja sama 10 tahun dengan GE, untuk meningkatkan pelayanannya, dan memotong sekitar 40 juta dolar AS dari anggarannya.

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, karyawan GE sepenuhnya disertakan dalam Mission, atau kerja sama untuk perbaruan perangkat lunak, memangkas pengeluaran tambahan, dan peningkatan efisiensi. Taruhannya tinggi untuk kedua belah pihak: Jika Mission dan GE gagal mencapai standar keuangan yang ditentukan, GE tidak mendapatkan bayaran penuh.

Klasko berpikir, model tersebut juga bisa diterapkan di Jefferson; dan pada Juli 2017, GE dan Jefferson pun menandatangani kesepakatan untuk kolaborasi delapan tahun yang bertujuan menghemat pembiayaan sistem rumah sakit hingga di antara 500 juta sampai 1 miliar dolar AS. Dan jika Jefferson tidak mencapai tujuan itu, GE tidak dibayar penuh.

“Kami memiliki tim dari GE yang ada di sana setiap hari,” kata Laura Jacobs, Presiden GE Healthcare’s Camden Group, yang bekerja untuk membuat rumah sakit lebih efisien. “Kami adalah bagian dari rapat manajemen mereka, dan kami juga bagian dari tenaga kerja,” tambah Laura.

Tahun pertama, GE dan Jefferson akan fokus pada 11 inisiatif yang ditujukan untuk mengintegrasikan rumah sakit yang baru digabungkan, meningkatkan kualitas dan akses terhadap layanan pasien, serta meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini menuntut perubahan di seluruh sistem rumah sakit.

Jefferson juga memindahkan tim layanan biomedisnya ke GE, dan menjadikannya bertanggung jawab untuk memelihara dan servis peralatan di seluruh sistem. Peningkatan proses agar perawatan lebih mudah diakses oleh pasien dan untuk memudahkan rujukan ke dokter spesialis di seluruh sistem juga dilakukan. “Tujuan utamanya adalah membuat Jefferson sukses; dengan fleksibilitas mengubah prioritas sesuai kebutuhan dari waktu ke waktu.” kata Laura.

Laura Jacobs berpikir bahwa kolaborasi ini bisa jadi model untuk perawatan kesehatan ke depan. “Kami tidak hanya menjual produk, layanan, dan teknologi; tapi juga terkait dengan hasil akhirnya,” ujarnya. Dan Klasko pun setuju, “Mendapatkan perusahaan dengan sumber daya, reputasi, dan kemampuan seperti GE untuk masuk dan mengatakan ‘kesuksesan saya adalah kesuksesan Anda’ adalah hal yang sangat istimewa,” tandasnya.

Telemedis sendiri tidak hanya berguna untuk meningkatkan efisiensi dan menghemat biaya, seperti pada Jefferson Health; tapi juga bisa jadi solusi untuk memperluas akses layanan kesehatan di daerah terpencil, dengan penduduk jarang, seperti daerah Indonesia Timur. Namun, praktiknya tentu mesti didukung kemampuan koneksi data yang memadai.